Merawat Kebhinekaan Dengan Bijak Bermedia Sosial

Painan, KominfoSB - Kondisi bangsa yang saat ini sedang mengalami keresahan sosial sangat mengkhawatirkan berbagai pihak. Pemerintah pun secara masif mengadakan berbagai kegiatan baik itu sosialisasi, diskusi serta lainnya, untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Teranyar, DPR RI bersama Kementerian Kominfo menggelar Forum Diskusi Kebangsaan dengan tema 'Merawat Kebhinekaan dengan Bijak Bermedia Sosial' di Hotel Hanna Painan, Sumbar, Sabtu (12/10).
Diskusi yang berlangsung hangat ini menghadirkan narasumber kompeten, seperti Darizal Basir, Anggota DPR RI Dapil Sumbar, Pejabat Kemenkominfo RI Selamatta Sembiring, serta Kadis Kominfo Sumbar Yeflin Luandri.
"Kita perlu secara rutin menggelar diskusi-diskusi seperti ini, untuk mencari akar rumput permasalahan yang sedang dihadapi bangsa," ucap Darizal diawal diskusi.
Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan merupakan suatu keharusan dan tak bisa ditawar-tawar lagi. Banyaknya disintergrasi sosial yang terjadi ditengah masyarakat, perlu dicermati serius agar tidak terjadi kekacauan dalam skop lebih besar.
"Penyebaran hoaks atau berita bohong lewat media sosial begitu mudah memancing terjadinya keresahan tersebut. Untuk itu, semua anak bangsa diminta bijak dalam bermedsos," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Yeflin Luandri menyampaikan, walaupun negara menjamin kebebasan berkomunikasi dan memperoleh informasi, hendaknya setiap individu lebih dulu menelaah kebenarannya.
"Pelajari dan lihat dulu kebenarannya. Saring sebelum sharring. Selain membuat kita jadi bijak, dengan mengkaji dan tak asal kirim. Kita juga hemat kuota," sebutnya tersenyum.
Ia juga menjelaskan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Diskominfo Sumbar dalam menyebarkan informasi ke masyarakat.
"Kita rutin menggelar sosialisasi dan pelatihan untuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ada diseluruh kabupaten/kota. KIM ini adalah perpanjangan tangan peemerintah dalam menyampaikan informasi, terutama bagai masyarakat pedesaan," ujarnya.
Selain itu, setiap tahunnya, Diskominfo Sumbar juga mengadakan Festival Media Tradisional tingkat provinsi.
"Media tradisional masih merupakan sarana efektif penyampaian informasi dipedesaan. Lewat kesenian yang ditampilkan menghibur, masyarakat akan lebih mudah menerima informasi dan berita dari pemangku kepentingan," sambungnya.
Diakhir diskusi, para narasumber menghimbau masyarakat, khususnya kaum milenial untuk lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, salah satunya dengan bijak menggunakan jempol dalam bermedsos. (RY/EK/MMC Diskominfo/toeb)