Surfival 2019 Kembali Digelar

15 Oktober 2019 09:18:44 WIB | 606 | Rina Yuli Sekretariat
Post Title
Berita Terkini Bidang : Sekretariat

Padang, KominfoSB - Badan ekonomi kreatif Indonesia memfokuskan pengembangan pada tiga sub sektor utama, yaitu film, video dan animasi. Ketiga sub sektor ini diyakini dapat mendongkrak industri kreatif lainnya.

Sumbar Film Festival (Surfival) merupakan sebuah program dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat yang bertujuan untuk pengembangan ekonomi kreatif sebagai penunjang kepariwisataan Ranah Minang.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatra Barat yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata, Oni Yulfian saat membuka Malam Penganugerahan Surfival 2019 di Bumi Minang Hotel Padang, Minggu (18/8/2019) malam.

Seperti Laskar Pelangi, gaungnya yang begitu dahsyat secara tak langsung membuat kunjungan wisatawan ke Belitung meningkat. Begitu juga Lord Of The Ring, dapat mendongkrak kedatangan pelancong ke Selandia Baru.

"Selain itu Surfival 2019 ini akan mendorong sineas muda Sumatra Barat untuk bersaing dalam berkarya menghasilkan film yang dapat membantu promosi wisata Sumbar," imbuh Oni.

Dari tahun ke tahun Surfival mengalami peningkatan sangat pesat, baik segi kuantitas maupun kualitas. "Pada tahun ini terdapat 36 film dari kategori dokumenter dan fiksi yang ikut dalam perheletan. Peserta tidak hanya berasal dari Sumbar saja, juga ada dari luar, seperti Jakarta, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Ini membuktikan Surfival telah dikenal di Indonesia," tambah dia.

Di akhir sambutannya Oni mengatakan, Surfival dapat menjadi wadah bagi sineas muda dalam berkarya dan Pemprov Sumbar akan mengapresiasi dan mengakomodir karya-karya tersebut sehingga dikenal dunia internasional.

Di tempat terpisah Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sumbar, Derliati menambahkan, penyelenggaraan tahun ini telah dimulai 10 Agustus lalu, dan terpilih 5 nominasi kategori dokumenter dan fiksi. Nantinya para pemenang akan mendapat piala dan juga uang tunai dari panitia.

Setelah dinilai juri yang berasal dari profesional di bidang perfilman, akhirnya terpilih film Bungo Lado sebagai terbaik kategori dokumenter dan film Mandeh untuk fiksi. (NY/EK/MMC Diskominfo)